Ads 468x60px

Sabtu, 21 April 2012

Refleksi Pensil dan Penghapus

Share this article on:
Assalamualaikum
Sebenarnya postingan ini saya dapatkan dari blog tetangga. mungkin dari para pembaca sudah pernah membacanya. Dan ini sungguh menarik sekali. Berikut percakapan antara "pensil" dan "penghapus" 

Pensil : maafkan aku.
Penghapus : maafkan untuk apa?, kamu tidak melakukan kesalahan apa apa.
Pensil : Aku meminta maaf karna telah membuatmu terluka. Setiap kali aku melakukan kesalahan, kamu selalu ada untuk menghapusnya. Namun setiap kali kamu menghapus kesalahanku, kamu kehilangan sebagian dari dirimu. 
Kamu akan menjadi kecil setiap saat.
Penghapus : Hal itu memang benar. Namun aku sama sekali tidak keberatan. kau lihat, aku memang tercipta untuk melakukan hal itu, untuk membantumu setiap saat kau melakukan kesalahan. Walaupun suatu hari nanti, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan menggantikan diriku dengan yang baru. Aku sungguh bahagia dengan perananku. Jadi tolonglah, ka tak perlu khawatir. aku tidak suka melihat dirimi bersedih.

Kisah percakapan antara pensil dan penghapus sungguh inspiratif
orang tua kita layaknya penghapus sedangkan kita layaknya pensil. mereka (orang tua) selalu ada untuk anak anak mereka, memperbaiki kesalahan anak anaknya.
     terkadang seiring berjalan waktu...
mereka akan terluka dan akan menjadi semakin kecil
(dalam hal ini, maksudnya bertambah tua dan akhirnya wafat)
     walaupun anak anak mereka akhirnya akan menemukan seseorang yang baru (suami atau istri), namun orang tua akan tetap merasa bahagia atas apa yang mereka lakukan kepada anak anaknya dan akan selalu merasa tidak suka bila melihat buah hati tercinta mereka terasa khawatir ataupun sedih.
     "Hingga saat, ini saya masih merasa seperti pensil dan sangat menyakitkan bagi diri saya untuk melihat si penghapus atau orang tua saya semakin bertambah "kecil" dan "kecil" seiring berjalannya waktu. dan saya tahu bahwa kelak suatu hari, yang tertinggal adalah "serutan"  si penghapus dan segala kenangan yang pernah saya lalui dan miliki bersama mereka..."
                                          Renungkanlah dan sadarilah
                                           PARENTS ARE PRECIOUS!
                                Bahagiakanlah orangtuamu selagi masih ada.. 
Wassalamualaikum

1 komentar: